KRIPTOGRAFI
Hallo Semua Sebelum Saya membahas materi Apa sih itu KRIPTOGRAFI? Alangkah baiknya saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Baiklah Perkenalkan Nama Saya MUH SAID YUKI SUMARDI, NIM (201931056), Jurusan S1 Informatika , Di salah satu kampus yang berada di jakarta (Institut Teknologi PLN), Dan Saya Berasal Dari Makassar(Sulawesi Selatan). Adapun Seseorang yang meberikan saya ilmu mengenai Keamanan Sistem Komputer C31040319 adalah Ibu Desi Rosi Hertina beliau salah satu dosen yang mengajar keamanan sistem komputer di kampus saya :D
PENGERTIAN
Kriptorafi memiliki pengertian lain, yakni suatu ilmu tentang teknik enkripsi naskah asli (plaintext) yang diacak memanfaatkan sebuah kunci enkripsi sehingga naskah asli tersebut berubah menjadi naskah yang sulit dibaca (chipertext) oleh pihak yang tidak memiliki kunci dekripsi.
Ilmu kriptografi berkembang selaras dengan kemajuan teknologi. Menurut kronologi waktunya ilmu kriptografi dapat dibedakan menjadi dua pemahaman, yakni kriptografi klasik dan kriptografi modern. Kedua pemahaman tersebut bergantung pada penggunaan perangkat analasis dan pembuat pesan yang bersifat kriptologis.
Apa itu kriptografi klasik? Kriptografi klasik adalah kriptografi dalam pembuatannya maupun analisisnya sama sekali tidak melibatkan komputer atau perangkat mesin. Alat-alat yang digunakan berkutat pada pemanfaatan kertas, pena, batu, serta alat-alat lain yang tidak tergolong dalam perangkat mesin modern sama sekali.
Ciri khas dari kriptografi klasik ialah lebih berbasis pada karakter, baik karakter tulisan maupun karakter pesan yang disampaikan. Ciri lainnya berupa penggunaan alat-alat yang masih terbilang tradisional karena pada waktu kemunculannya belum mengenal komputer. Itulah cara kerja kriptografi klasik.
Semua alogaritma kriptografi (chipper) dari
kriptografi klasik termasuk dalam sistem kriptografi yang bersistem simetris.
Teknik enkripsi pada kriptografi klasik semuanya sama seperti kunci enkripsi.
Maksudnya, untuk memahami sebuah teks tersembunyi dapat dilakukan secara serupa
seperti saat pembuatannya.
SEJARAH KRIPTOGRAFI
Kriptografi menurut catatan sejarah telah eksis sejak
masa kejayaan Yunani atau kurang lebih sekitar tahun 400 Sebelum Masehi. Alat
yang digunakan untuk membuat pesan tersembunyi di Yunani pada waktu itu disebut
Scytale. Scytale berbentuk batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.
Pada masa Romawi, di bawah kekuasaan Julius
Caesar, penggunaan kriptografi semakin intens karena pertimbangan stabilitas
negara. Meski teknik yang digunakan tak serumit Yunani, namun untuk memahami
pesan kriptografi dari masa Romawi terbilang cukup sulit untuk dikerjakan.
Berdasarkan aspek historis kriptografi di
atas, baik kriptografi klasik maupun modern keduanya memiliki kesamaan prinsip
yang besar dan tidak dapat disangsikan lagi, yakni tujuan kriptografi adalah
keamanan. Itulah layanan yang disediakan kriptografi tanpa peduli dari masa
mana kriptografi dibuat.
Melalui layanan keamanan yang disediakan oleh
jenis kriptografi tersebut, berbagai teks penting dapat terjaga kerahasiaannya
dan keotentikannya, sehingga antar pihak yang berkorespondensi bisa saling
menaruh kepercayaan. Kecuali apabila teknik pembuatan kriptografi bocor ke
pihak yang tidak dikehendaki.
TUJUAN KRIPTOGRAFI
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini
yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
1. Kerahasiaan, adalah
layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali
yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang
telah disandi.
2. Integritas data,
adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk
menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi
manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan,
penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
3. Autentikasi, adalah
berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun
informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling
memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi
keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
4. Non-repudiasi., atau
nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap
pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.
ALGORITMA KRIPTOGRAFI
Kiranya perlu Anda ketahui sebagai basis pemahaman awal
kriptografi, yaitu algoritma dalam keilmuan kriptografi. Algoritma sendiri
memiliki pengertian sebagai langkah-langkah atau metode yang disusun secara
sistematis. Bila ditempelkan pada ‘kriptografi’, maka makna dari algoritma
kriptografi adalah langkah logis untuk menyembunyikan pesan.
Ada
tiga fungsi dasar di dalam algoritma kriptografi, antara lain; enkripsi,
dekripsi, dan kunci. Enkripsi berarti proses penyembunyian data pesan, mengubah
plaintext menjadi chipertext. Sedangkan dekripsi merupakan kebalikan dari
enkripsi, bertujuan untuk memahami pesan yang ada, dan kunci adalah teknik yang
digunakan untuk enkripsi maupun dekripsi.
Di
tataran masa kriptografi modern, kriptografi tidak harus berbentuk besar dan
melewati tahapan yang sulit mengerti. Bahkan di era modern, kriptografi sudah
dapat dihadirkan secara portable, seperti halnya aplikasi yang menggunakan
kriptografi.
Aplikasi
yang dibuat untuk kriptogrfi berarti sebuah program yang memungkinkan untuk
dilakukannya enkripsi dan dekripsi pada saat melakukan proses pengamanan sebuah
pesan di dalam data desktop maupun handphone.
Aplikasi
ini biasanya digunakan untuk mengamankan perangkat maupun isi di dalam
perangkat itu sendiri dengan melakukan penguncian yang menggunakan metode
algoritma kriptografi. Praktek semacam ini sangat akrab di kriptografi modern
karena sarana dan prasarana yang sudah mendukung secara penuh.
Penggunaan
dari aplikasi berkriptograf ini membuat keamanan perangkat menjadi
berlapis-lapis. Bagi seseorang yang berniat membuka perangkat tersebut, harus
melewati beberapa rangkaian kunci yang telah disediakan untuk mengamankan
perangkat.
Seseorang yang memanfaatkan kriptografi di dalam aplikasi
jelas memikili tingkat privasi yang sangat tinggi. Demi kerahasiaan atas
privasinya, aplikasi yang menggunakan kriptografi dipandang penting untuk
digunakan. Adanya lapisan keamanan yang bertingkat akan membuat orang yang
berniat buruk kehabisan kesabaran ketika membongkar.
Terdapat
banyak sekali aplikasi yang menyediakan layanan kriptografi, malah dalam
kenyataannya, setiap aplikasi sudah dilengkapi dengan perangkat kriptografi,
contohnya adalah aplikasi WhatsApp dan Telegram. Keduanya mengamankan pengguna
melalui kunci enkripsi yang cukup rumit dan ketat demi keterjagaan privasi
penggunanya.
1.
ENKRIPSI
(ENCRYPTION)
Bisa dikatakan sebagai suatu proses dimana kita bisa
mengubah pesan asli ke dalam bentuk yang tidak bisa dikenal. Sehingga pesan
benar-benar berbeda dari bentuk asli sebelumnya. Hal inilah yang menjadi alasan
mengapa hacker tidak bisa membaca data. Juga menjadi alasan mengapa pengirim
pesan menggunakan algoritma enkripsi. Secara umum, enkripsi bekerja dengan
bantuan algoritma kunci. Data dienkripsi agar aman sehingga tidak bisa dicuri.
Namun, banyak juga perusahaan terkenal yang mengenkripsi data untuk menjaga
kerahasiaan perdagangan mereka dari kompetitor.
2.
DECRYPTION
Proses pengubahan data terenkripsi ke dalam bentuk
yang mudah dibaca sehingga mudah dimengerti oleh manusia dan komputer. Dekripsi
dilakukan dengan mendekripsi teks secara manual atau bahkan dengan bantuan
kunci yang telah digunakan sebelumnya untuk mengenkripsi pesan asli.
3.
STREAM
CHIPHER
Aliran sandi milik keluarga kunci sandi simetris. Stream cipher menggabungkan bit teks biasa dengan stream bit sandi pseudorandom dengan penggunaan operasi XOR (eksklusif-atau). Cipher stream mengenkripsi digit teks biasa satu per satu dengan berbagai transformasi untuk digit berturut-turut. Karena enkripsi setiap digit tergantung pada kondisi mesin cipher saat ini, stream cipher juga dikenal sebagai cipher negara. Biasanya, bit / gigitan tunggal digunakan sebagai digit tunggal. Untuk menghindari masalah keamanan, harus dipastikan bahwa kondisi awal yang sama tidak digunakan lebih dari sekali. Stream cipher yang paling banyak digunakan adalah RC4.
4. BLOCK CIPHER
Cipher kunci simetris lainnya. Cipher blok beroperasi pada blok (kelompok bit) dengan panjang tetap. Blok cipher menggunakan transformasi tetap (tidak berubah) untuk semua digit di blok. Misalnya, ketika blok x-bit teks biasa (bersama dengan kunci rahasia) disediakan sebagai input ke mesin blok cipher, ia menghasilkan blok x-bit ciphertext yang sesuai. Transformasi aktual tergantung pada kunci rahasia. Demikian pula, algoritma dekripsi memulihkan blok x-bit asli dari plaintext menggunakan blok x-bit dari ciphertext dan kunci rahasia di atas sebagai input. Dalam hal pesan input terlalu panjang dibandingkan dengan ukuran blok, itu akan dipecah menjadi blok dan blok-blok ini akan (secara individu) dienkripsi menggunakan kunci yang sama. Namun, karena kunci yang sama digunakan, setiap urutan berulang dalam teks biasa menjadi urutan berulang yang sama dalam teks sandi, dan ini dapat menyebabkan masalah keamanan. Cipher blok yang populer adalah DES (Data Encryption Standard) dan AES (Advanced Encryption Standard).
KRIPTOGRAFI HIBRID
Metode simetris kurang tepat untuk mentransfer data. Karena untuk dapat
menggunakan datanya mitra komunikasi harus bertukar kunci yang dibuat secara
acak untuk setiap sesi (Session Key), sehingga apabila jika seorang hacker
menemukan kunci ini maka dengan mudah ia dapat men-d ecrypt komunikasi tersebut.
Metode
asimetris mengatasi masalah tersebut dengan membuat sepasang kunci. Pengirim mengenkripsi data dengan sebuah Public Key yang didapat dari mitra
komunikasinya. Hanya Private Key yang memiliki penerima dapat men-decrypt data.
Dengan demikian, kunci untuk decryption tidak jatuh ke orang lain. Sebaliknya
publikasi Public Key tidak menjadi masalah karena tidak dapat men-decrypt data.
Private Key juga tidak dapat diturunkan dari Public Key, seperti halnya sebuah
gembok yang digunakan untuk mengunci gerbang, tetapi tidak dapat membukanya kembali.
Metode
asimetris juga memiliki kelemahan. Karena lebih rumit, metode ini bekerja 1000
kali lebih lambat dibandingkan metode simetris, sehingga tidak tepat untuk data
dalam jumlah besar. Dalam praktiknya, misalnya pada transfer data di Internet,
lalu lintas e-mail atau online banking, digunakan metode hibrida. Metode
Hibrida mengenkripsi data sebenarnya secara simetris, tetapi kuncinya secara
asimetris. Metode semacam ini mengkombinasikan pertukaran kunci yang aman dan
data encryption yang cepat.
Metode
hibrida terdiri atas enkripsi simetris dengan satu kunci (Session Key) dan
enkripsi asimetris dengan sepasang kunci (Public/Private Key).
Langkah 1
: Pengirim mengenkripsi teks dengan Session Key.
Langkah 2
: Mengenkripsi Session Key dengan Public Key.
Langkah 3
: Penerima men-decrypt Session Key dengan Private Key.
Langkah 4
: Men-decrypt teks dengan Session Key.
TEKNIK DASAR KRIPTOGRAFI
1.
SUBSTITUSI
Dalam kriptografi, sandi substitusi adalah jenis metode enkripsi dimana setiap
satuan pada teks terang digantikan oleh teks tersandi dengan sistem yang
teratur. Metode penyandian substitusi telah dipakai dari zaman dulu
(kriptografi klasik) hingga kini (kriptografi modern),
Langkah pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat
dibuat sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang
sama untuk keperluan decrypt. Bila tabel substitusi dibuat secara acak,
akan semakin sulit pemecahanciphertext oleh orang yang tidak berhak.
Metode ini dilakukan dengan mengganti setiap huruf dari teks asli dengan huruf
lain sebagai huruf sandi yang telah didefinisikan sebelumnya oleh algoritma
kunci.
Contoh:
Metode Penyandian Substitusi Sederhana
1.
BLOCKING
Sistem enkripsi ini terkadang membagi plaintext menjadi beberapa blok yang
terdiri dari beberapa karakter, kemudian di enkripsikan secara independen.
Caranya :
Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah berurutan pada lajur, dan
dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya tertulis. Ciphertext-nya
adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal berurutan sesuai dengan
blok-nya.
Contoh :
1.
PERMUTASI
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah permutasi atau sering juga
disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau merotasikan karakter dengan
aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan dengan teknik substitusi. Dalam
teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang tetap tapi identitasnya
yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas karakternya tetap, namun
posisinya yang diacak.
Caranya
Sebelum dilakukan permutasi, umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi
blok-blok dengan panjang yang sama.
Plaintext akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan
aturan permutasi, sebagai berikut :
1.
EKSPANSI
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah dengan memelarkan pesan itu
dengan aturan tertentu. Salah satu contoh penggunaan teknik ini adalah
dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan ganjil yang menjadi awal dari
suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan akhiran “an”. Jika suatu kata
dimulai dengan huruf vokal atau bilangan genap, ditambahkan akhiran “i”.
Contoh :
1.
PEMAMPATAN
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya dengan cara lain untuk
menyembunyikan isi pesan.
Contoh sederhana ini menggunakan cara menghilangkan setiap karakter ke-tiga
secara berurutan. Karakter-karakter yang dihilangkan disatukan kembali dan
disusulkan sebagai “lampiran” dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu
karakter khusus, dalam contoh ini menggunakan ” * “.
Baiklah sekian dari beberapa penjelasan mengenai KRIPTOPGRAFI dari saya mungkin jika ada tambahan untuk materi saya silahkan tulis di komen yah makasih :d :d
Komentar
Posting Komentar